SILAHKAN KASE KOMENTAR!!!!

Diposting oleh THE SCHOOL OF UNIVERSE On 3:52:00 PM

Saya dikase tau rekan di Jakarta untuk segera membaca artikel kompas tentang STIMIK IKMI Cirebon. Bhubung saya baek hati,rekan2 tidak perlu membeli korannya karena udah keburu sore.berikut saya tampilkan artikel yg cukup mbuat 'HEBOH', "DAHSYAT', 'FANTASTIK","BOMBASTIS","AKTUAL","serta mebuat resah dan gelisah (hehehhe..Hiperbola).So DIBACA ya tus kse komentar ;p

REDAKSI YTH
Jumat, 8 Mei 2009 | 03:12 WIB



Surat untuk Redaksi YTH hendaknya dilengkapi fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku. Kompas tidak mengembalikan surat-surat yang diterima.

Janji Perguruan Tinggi Mudah Lulus dengan IPK Tinggi

Saya membiayai kuliah seorang anak asuh di sebuah perguruan tinggi di Cirebon. Awalnya anak asuh ini cukup rajin mempelajari materi-materi kuliahnya. Tetapi sejak dia pindah bersama teman-temannya ke STMIK IKMI, selain biaya jauh lebih mahal, menurut orangtuanya, anak asuh saya tersebut menjadi malas/jarang belajar.

Akhirnya saya mengetahui mengapa anak itu dan teman- temannya banyak yang pindah ke STMIK IKMI di Jalan Tuparev, Cirebon, yang kampusnya baru saja habis kontrak dan pindah kontrak lagi ke Jalan Perjuangan, Cirebon. Karena mudah lulus, maka sesantai apa pun belajarnya dijamin mendapatkan IPK 2,75 dan sangat gampang lulus. Orang yang menyebarkan berita ke perguruan tinggi lain di Cirebon bahwa STMIK IKMI obral IPK dan obral kelulusan mendapatkan komisi Rp 100.000 untuk setiap perpindahan mahasiswa ke STMIK IKMI.

Tentu banyak mahasiswa, termasuk anak asuh saya, lebih memilih mendapatkan gelar dengan cara yang sangat mudah daripada bersusah-susah. Apalagi sesudah mendapatkan ijazah, STMIK IKMI menjanjikan para mahasiswanya mendapatkan pekerjaan di bidang IT di beberapa negara ASEAN sesuai dengan bunyi brosur/iklan dan janji para dosen IKMI bahwa mudah lulus (dengan IPK 2,75). Siapa yang tidak terpana, gampang lulus dan gampang kerja di ASEAN?

Tetapi saya sangat ragu, apa benar dengan kualitas tak pantas seperti itu, para pengusaha dan pemerintah merasa layak menerima lulusan IKMI? Memang sulit untuk mengorek sisi negatif sebuah perguruan tinggi dari para dosen atau para mahasiswa perguruan tinggi itu sendiri karena seperti penjual dan pembeli narkoba yang kompak membela kepentingan bersama. Untuk menyelidiki hal-hal semacam ini, sebaiknya Dikti dan Kopertis melibatkan masyarakat dan sesama perguruan tinggi di kota tersebut. ESTHER Sidokare Asri AB-4 RT 30 RW 08, Sepande, Candi, Sidoarjo

3 komentar

  1. Anonim Said,

    Kalo memang Ibu adalah merupakan bagian dari Civitas Akademik, apa tanggapan ibu tentang itu.
    Saya yakin ibu bijak dan tahu keadaan STMIK IKMI.

    Posted on 5/09/2009 01:02:00 AM

     
  2. well,ptama pasti saya merasa prihatin.saran saya,ada baiknya pihak kampus sebagai institusi tkait melakukan klarifikasi lwt surat tanggapan dan pers conference.hal itu btujuan untuk meredam kegelisahan yg bukan tidak mungkin suatu saat bakal mjadi snowball efect buat kampus.So, BANZAI!!!

    Posted on 5/12/2009 11:03:00 AM

     
  3. Anonim Said,

    begini.. kebetulan saya adalah mahasiswa tingkat 2 di IKMI Cirebon..
    saya rasa tidak benar bila di ikmi di janjikan PASTI lulus dengan IPK 2.75... dan apalagi juga di janjikan ampe kerja ke pershaan ASEAN.. itu tidak benar tentunya... saya saja di semester 1 tidak ada mata kuliah yg mendapat nilai A... paling tinggi B... jadi sesumbar pasti 2.75 itu daaari mana?
    malas, rajinnya itu bukan dari kampus, ato dosennya.. tapi kembali ke pribadi masing2 orang yang belajar.. dimana ada kemauan pasti mudahlah mendapatkan nilai berapapun.. lagian di IKMI, kami memang tidak mencari nilai.. tapi kemampuan!

    saya rasa berita itu hanya dari segelintir orang yang mau menjatuhkan ikmi... memang IKMI banyak sekali mendapatkan izin untuk mengadakan beberapa sertifikasi.. al : CISCO, KKPI, JENI... jadi wajarlah kalo banyak yg iri dengan almameter kami,!

    Posted on 6/01/2009 01:52:00 PM